Sejarah Dan Pekembangan Pegadaian

Sejarah Dan Pekembangan Pegadaian

Sejarah Dan Pekembangan Pegadaian – Secara umum pegadaian adalah perusahaan non-bank yang bergerak di bidang gadai. Sampai saat ini pegadaian telah memiliki 12 unit kantor wilayah, 61 unit kantor area, 642 unit kantor cabang, dan 3.444 unit kantor pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk sampai ke titik ini, pegadaian mengalami banyak perubahan mulai dari kebijakan, struktur, bahkan lokasi kantor pusat. Pada kesempatan kali ini Ujungilmu akan membahas sejarah bagaimana awal perkembangan pegadaian. Ok teman-teman simak penjelasannya di bawah ini.

Sejarah perkembangan pegadaian dibagi menjadi 3 Era.

a.)  Era Kolonial Belanda

Pada awalnya VOC mendirikan suatu perusahaan bank untuk memberikan kredit dengan sistem gadai kepada masyarakat bernama Bank Van Leening. Yang berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746, di Batavia.

Pada antara tahun 1811-1816 Bank Van Leening karena Belanda di ambil alih kekuasaannya oleh Inggris. Kemudian masyarakat diberikan kebebasan untuk berbisnis di bidang gadai dengan syarat telah mendapatkan izin dari pemerintah setempat. Kebijakan ini disebut Liecentie Stelsel.

Kebijakan ini justru menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat. Karena kebijakan tersebut dimanfaatkan oleh pelaku usaha gadai untuk praktik renternir yang dampaknya kurang menguntungkan bagi pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah membuat kebijakan baru yang semula Liecentie Stelsel diubah menjadi Pacth Stelsel yaitu masyarakat yang mampu membayar pajak tinggi ke pemerintah akan mendapatkan izin bisnis gadai.

Setelah Belanda kembali mendapatkan kekuasaanya di Indonesia, pemerintah mengubah kebijakan Pacth Stelsel karena dianggap masih banyak pelaku usaha yang menyeleweng dari ketentuan. Kemudian pemerintah Hindia Belanda mengadakan kajian tentang bisnis gadai apakah akan dikelola individu atau pemerintah.

Berdasarkan hasil dari kajian tersebut, pada tanggal 1 April 1901 pemerintah Hindia Belanda mendirikan pegadaian pertamanya di Sukabumi, Jawa Barat. Dan secara penuh dikendalikan oleh pemerintah. Oeh karena itu setiap tanggal 1 April di peringati sebagai hari ulang tahun pegadaian. Kemudian empat tahun berlalu tepatnya pada tahun 1905 di bentuk Jawatan Pegadaian yang ditugaskan untuk mengelola semua pegadain yang didirikan Hindia Belanda.

b.)  Era kolonial Jepang

Pada era kolonial Jepang, kantor pusat Jawatan pegadaian sempat dipindah ke Jl. Kramat Raya no. 132 yang sebelumnya bertempat di Jl. Kramat Raya no. 162, Jakarta. Pemindahan kantor tersebut dikarenakan lokasi kantor dijadikan tempat para tawanan.

Tidak terjadi perubahan kebijakan maupun struktur organisasi jawatan Pegadaian saat Jepang berkuasa. Masih mirip seperti pada era Hindia Belanda. Hanya sedikit perubahan pada tingkat pimpinan. Pada saat itu Jawatan Pegadaian dipimpin oleh Ohno-San asal Jepang, dan wakilnya bernama M. Saubari orang pribumi.

Baca juga : Sejarah, Pengertian, dan Tugas Bank sentral di Indonesia

c.)  Era Kemerdekaan

Pada era ini kantor pusat Jawatan Pegadaian juga mengalami beberapa perpindahan. Hal ini disebabkan karena Agresi Militer Belanda ll yang menjadikan situasi memanas sehingga mengharuskan kantor pusat dipindahkan mulai dari ke Kebumen hingga ke Magelang. Lalu setelah perang kemerdekaan kantor pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan kembali ke Jakarta.

Berikut perubahan-perubahan pegadaian pada era pasca kemerdekaan

  • Tahun 1961 : Pemerintah mengubah status perusahaan menjadi perusahaan negara (PN).
  • Tahun 1969 : Status perusahaan diubah kembali menjadi perusahaan jawatan (Perjan).
  • Tahun 1990 : Pemerintah mengubah status perusahaan menjadi perusahaan umum (Perum).
  • Tahun 2010 : Pegadaian mulai membuka “Galeri Emas” untuk penjualan emas.
  • Tahun 2011 : Pemerintah mengubah status perusahaan menjadi Persero.
  • Tahun 2014 : Mendirikan PT Pesonna Optima Jasa untuk penyediaan tenaga kerja alih daya.
  • Tahun 2015 : Mendirikan PT Pesonna Indonesia jaya untuk mengelola hotel Pesonna.
  • Tahun 2018 : Mendirikan PT Pegadaian Galeri Dua Empat yang dimodali dari divisi bisnis emas.
  • Tahun 2020 : Membuat sebuah layanan pinjaman modal produktif untuk UMKM.
  • Tahun 2021 : Dengan resmi mayoritas saham perusahaan diserahkan ke Bank Rakyat Indonesia.

Ok teman-teman akhirnya pembahasan kita sudah selesai, semoga apa yang kami sampaikan dapa menjadi ilmu yang bermanfaat bagi teman-teman semua. Sejarah Dan Pekembangan Pegadaian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *